Sabtu, 24 Februari 2018
Konflik Internal Densus 88 Tidak Terima Nabi Muhammad Dihina
Konflik Internal Densus 88 Tidak Terima Nabi Muhammad Dihina
Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan sedang berada dalam konflik internal. Pasalnya, dalam memeriksa terduga teroris mereka sudah kelewatan. Misalnya, dengan cara menghina Nabi Muhammad Saw. Anggota Densus yang muslim tidak terima dengan cara interogasi yang menyinggung SARA tersebut.
Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath menyatakan hal tersebut dalam konferensi pers di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kamis (01/10).
Laa hawlaa walaa quwwata illa billah...
Densus 88 interogasi terduga "teroris" sambil hina Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam
JAKARTA (Arrahmah.com) - Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan sedang berada dalam konflik internal. Pasalnya, dalam memeriksa terduga teroris mereka sudah kelewatan. Misalnya, dengan cara menghina Nabi Muhammad Saw. Anggota Densus yang muslim tidak terima dengan cara interogasi yang menyinggung SARA tersebut.
Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath menyatakan hal tersebut dalam konferensi pers di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kamis (01/10).
"Saat ini di tubuh kepolisian termasuk Densus 88 telah terjadi konflik kepentingan berdasarkan sentimen agama," terang Khaththath.
Khaththath mengemukakan fakta konflik internal di tubuh Densus 88 ini dimulai ketika ada anggota badan khusus itu memeriksa tersangka kasus terorisme dan ditengarai sambil menghina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.
Rupanya, sikap penghinaan itu telah memancing amarah anggota yang lain, yang beragama Islam.
"Akhirnya sesama Densus saat itu berkelahi karena yang Muslim tidak terima Nabinya dihina," ujar Khaththath.
Pengamat intelijen Mustofa B Nahrawardaya, membenarkan pernyataan Al Khaththath.
Menurut Khaththath dan Mustofa, pola-pola ini untuk membangun stigma anti syariat ini, persis seperti operasi Komando Jihad (Komji) yang pernah digunakan Ali Murtopo di era Orde Baru.
Lebih jauh Khaththath mengajak umat bersabar akan masalah ini.
"Umat Islam hanya perlu bersabar dan tetap berkordinasi dengan institusi keulamaan di Indonesia dalam menghadapi isu-isu terorisme," himbaunya. (itoday/arrahmah.com)
Semoga Allah memberi hidayah kepada singa singa muslim yg ada di Densus 88 yg berani membela Nabi Muhammad SAW dan agama Islam dari cercaan rekannya yang kafir, seperti hidayah yg diberikan Allah kpd Umar bin Khattab r.a, spt hidayah yang diberikan Allah kepada Khalid bin Walid r.a.
Khalid bin Walid r.a ketika menjadi panglima pasukan elit Quraisy yg musyrik, dia hanya mampu terkenal dan disegani di Quraisy dan suku-suku Arab jazirah Arab. Ketika Allah menunjuki beliau hidayah kepada tauhid dan jihad, dan beliau mengambil jalan hidayah itu, beliau menjadi panglima perang muslimin yang menaklukan dua negara super power: Persia dan Romawi, dengan pertolongan Allah SWT.
Umar bin Khattab r.a, ketika masih musyrik hanya mampu menjadi kepala suku bani Adi, salah satu cabang suku Quraisy. Tapi kketika Allah SWT menunjuki beliau hidayah kepada tauhid dan jihad, dan beliau mengambil jalan hidayah itu, beliau menjadi khalifah kaum muslimin dan umat lain di jazirah Arab, Persia, Iraq, Romawi, Turki, Syams, Yaman, dan Mesir, dengan pertolongan Allah SWT.
Singa-singa di jalan setan ketika mereka mendapat hidayah Allah SWT dan mereka mengambil jalan hidayah itu, insyaAllah dg pertolongan Allah akan menjadi singa-singa yang lebih ganas dan lebih perkasa di atas jalan Allah SWT, terhadap kafirin.
Ya Allah, perkuatlah agama Islam dan muslimin di negeri ini dengan singa-singa yang kau pilih dari kalangan densus 88, kopassus, kostrad, kopaskhas, marinir, brimob, denjaka, dlsb, karena Engkau Maha Tahu siapa di kalangan mereka yang masih memiliki kebaikan dalam hati mereka baik sedikit atau banyak, agar mereka menjalani tauhid dan jihad dan bahu-membahu bersama para mujahidin menguatkan agama Engkau, membela Nabi Engkau Muhammad SAW, membela agama Engkau yg mulia, dan melindungi kaum muslimin, agar Engkau memasukkan mereka dan para mujahidin sebelum mereka kepada pengampunan Engkau dan surga Engkau, sesuka Engkau.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.